Cara Memilih SSD Eksternal yang Bagus? Ini 3 Tipsnya!

Cara memilih ssd eksternal yang bagus

Memilih SSD eksternal yang bagus bukan perkara mudah bagi sebagian orang. Jika kalian bingung, tenang aja, kalian nggak sendirian kok.

Sebagai media penyimpanan yang cepat dan portabel, SSD eksternal memang selalu jadi andalan buat yang sering kerja dengan data besar seperti konten kreator, editor, desainer dan lain sebagainya.

Tapi, dengan banyaknya pilihan di pasaran, cara memilih eksternal SSD yang tepat bisa bikin pusing. Nah, saya akan bongkar tipsnya biar kalian nggak salah beli. Mari kita simak tips nya berikut ini.

SSD Internal vs Eksternal: Apa Bedanya?

Sebelum masuk ke cara memilih, kita kenalan dulu sama perbedaan SSD internal dan eksternal. SSD internal dipasang di dalam laptop/PC, pakai koneksi SATA atau M.2.

Fungsinya sebagai penyimpanan utama sistem. Sedangkan SSD eksternal lebih fleksibel karena pakai koneksi USB (bisa USB-A atau USB-C). Jadi, kalian bisa colok ke mana aja asal ada port USB.

Oh ya, SSD internal bisa “dikonversi” jadi eksternal pakai enclosure khusus. Tapi pastikan interface SSD (SATA atau PCIe) sama dengan enclosure-nya. Kalau beda, maka bisa nggak terdeteksi!

3 Tips Memilih SSD Eksternal yang Worth It

Nah, sekarang kita masuk ke intinya. Ini dia faktor-faktor yang wajib kalian pertimbangkan sebelum beli SSD eksternal.

1. Pilih Kapasitas Sesuai Kebutuhan: 1 TB Jadi Rekomendasi Minimal

Pilih kapasitas ssd sesuai kebutuhan

Kapasitas SSD eksternal beragam, mulai 128 GB sampe 4 TB. Buat kalian yang kerja di bidang kreatif (fotografer, editor video, desain), minimal ambil 1 TB. Alasannya:

  • Satu file video 4K 10 menit bisa makan penyimpanan sebesar 5–10 GB.
  • Satu foto beresolusi tinggi (RAW) dari kamera profesional bisa berukuran 20–40 MB, jadi koleksi foto yang besar pun membutuhkan ruang penyimpanan yang cukup.

Tapi kalau kalian cuma butuh simpan dokumen atau foto dari HP, 512 GB ke bawah udah cukup. SSD eksternal mahal, jadi jangan asal beli gede kalau nggak perlu.

Satu lagi: jangan jadikan SSD eksternal sebagai penyimpanan utama! Sekalipun kapasitasnya besar, SSD eksternal rentan hilang/rusak karena sering dibawa-bawa. Lebih baik pakai sebagai backup atau tempat transfer sementara. Simpan data utama di HDD atau cloud storage.

2. Sesuaikan Kecepatan dengan Perangkat yang Kalian Punya

 

Kecepatan ssd juga berpengaruh
Foto: Samsung

SSD eksternal punya kecepatan read/write tinggi, tapi percuma kalau perangkat kalian nggak support. Jadi cek dulu kecepatan port USB di laptop/HP kalian!

  • Port USB 3.0/3.1 Gen 1: Kecepatan maksimal ~500 MBps. Cocok buat transfer file biasa.
  • Port USB 3.1 Gen 2/USB 3.2 Gen 2: Bisa sampai 1.000 MBps. Ideal buat edit video.
  • Port USB 3.2 Gen 2×2/USB4: Kecepatan bisa tembus 2.000 MBps. Buat kalian yang butuh ngebut ekstra!

Misalnya, kalian beli SSD eksternal dengan kecepatan 2.000 MBps, tapi laptop cuma punya port USB 3.0. Hasilnya? Kecepatannya mentok di 500 MBps. Rugi duit kan?

Oh ya, SSD eksternal yang kecepatannya tinggi rentan panas, apalagi kalau dipakai transfer data gede (misalnya file video 4K). Suhu bisa nyampe 70–80°C! Kalau keburu overheat, kecepatannya bisa drop atau malah data korup.

Tips dari saya:

  • Pilih SSD eksternal dengan casing logam. Material ini lebih cepat menghantarkan panas daripada plastik.
  • Pakai software monitor suhu kayak CrystalDiskInfo. Kalau suhu udah di atas 60°C (warnanya merah), istirahatkan dulu SSD-nya.
  • Hindari naruh SSD di tempat panas, seperti dekat jendela atau di dalam mobil parkir.

3. Bentuk dan Portabilitas: Flashdisk vs SSD Konvensional

Pilih ukuran SSD external

Selanjutnya yang harus diperhatikan dalam memilih SSD eksternal adalah ukurannya. SSD eksternal umumnya seukuran dompet kecil dan masih perlu kabel USB.

Tapi ada juga yang bentuknya kayak flashdisk (contoh: SanDisk Extreme Pro Portable). Ukurannya lebih compact, dan konektor USB-nya nempel langsung di bodi.

Buat yang mobilitas tinggi, model flashdisk lebih praktis karena:

  • Nggak perlu repot bawa kabel tambahan.
  • Muat di saku kecil atau tas mini.

Tapi, SSD model flashdisk biasanya lebih mahal dan kapasitasnya terbatas (maks 2 TB).

Baca Juga: 5 Pilihan SSD Portable Terbaik dan Paling Rekomended di 2025

FAQ

1. Bisa nggak pakai SSD internal jadi eksternal?

Bisa! Kalian butuh enclosure M.2 atau SATA. Pastikan interface SSD dan enclosure-nya cocok. Harganya mulai Rp200 ribuan.

2. SSD eksternal tahan berapa lama?

Umurnya tergantung pemakaian. SSD punya batasan write cycle (misal: 500–1.000 TBW). Tapi, buat penggunaan normal, bisa 5–10 tahun.

3. Apa beda kecepatan SSD eksternal dan HDD eksternal?

SSD jauh lebih cepat! HDD eksternal maksimal 150 MBps, sedangkan SSD bisa sampai 2.000 MBps.

4. Kalau SSD eksternal kena air, apakah data bisa diselamatkan?

SSD tahan air? Nggak semua! Cek rating IP (misal: IP67). Tapi, kalau udah terendam, lebih baik backup data dan beli baru.

5. SSD eksternal merek apa yang direkomendasikan?

Saran saya: Samsung T7 Shield (tahan air/debu), WD My Passport (harga terjangkau), atau SanDisk Extreme Pro (cepat dan compact).

6. Apakah SSD eksternal bisa digunakan pada HP Android?

Ya, SSD eksternal bisa digunakan pada HP Android asalkan HP kalian mendukung fitur OTG (On-The-Go). Pastikan juga bahwa HP kalian mampu membaca format file system yang digunakan SSD (seperti exFAT atau NTFS) agar data dapat diakses dengan lancar.

7. Apakah SSD eksternal bisa digunakan pada iPhone?

Untuk iPhone, penggunaannya memang sedikit lebih kompleks. Mulai iOS 13, iPhone sudah mendukung koneksi ke penyimpanan eksternal melalui adaptor khusus, seperti adaptor Lightning-to-USB. Namun, pastikan iOS kalian versi terbaru dan SSD eksternal menggunakan format file yang kompatibel (misalnya exFAT) agar dapat terbaca.

8. Apakah saya perlu adaptor khusus untuk menghubungkan SSD eksternal ke HP?

Iya, adaptor khusus biasanya diperlukan. Untuk HP Android, jika HP kalian tidak memiliki port USB Type-C dengan dukungan OTG, kalian harus menggunakan kabel OTG yang sesuai.

Sedangkan untuk iPhone, kalian perlu menggunakan adaptor Lightning-to-USB (atau adaptor USB-C-to-Lightning untuk model tertentu) agar koneksi antara SSD eksternal dan iPhone dapat berjalan dengan baik.

Akhir Kata

Gimana? Udah ada gambaran cara memilih eksternal SSD yang cocok? Ingat, sesuaikan spek dengan perangkat dan kebutuhan kalian. Jangan tergiur SSD high-end kalau port USB di laptop masih jadul.

Buat yang budget pas-pasan, SSD 500 GB dengan kecepatan 500 MBps udah cukup buat kerja harian.

Kalau ada pertanyaan, langsung tulis di komentar ya!