Nikon, sebagai salah satu brand besar dunia fotografi, selalu punya kejutan menarik. Begitu saya mendengar tentang Nikon Z50 II, saya langsung penasaran, terutama karena ini adalah penerus dari Z50 yang cukup populer di kalangan fotografer pemula.
Dari segi desain, Z50 II memang terlihat mirip dengan pendahulunya, tetapi ternyata ada banyak pembaruan yang membuat kamera ini layak dilirik.
Desain yang Tetap Praktis dengan Sedikit Penyempurnaan
Sejujurnya, saya suka desain Z50 generasi pertama karena simpel dan nyaman di genggaman. Tapi, Nikon Z50 II membawa sedikit penyempurnaan dengan grip yang lebih besar, memberikan pegangan yang lebih mantap.
Ditambah lagi, tombol Picture Control baru menjadi game changer. Mirip dengan fitur pada kamera Fujifilm, tombol ini memungkinkan kamu memilih hingga 31 efek filter warna langsung di kamera. Cocok banget untuk kamu yang suka bereksperimen dengan gaya visual, baik untuk foto maupun video.
Performa Prosesor dan Autofocus yang Lebih Canggih
Perbedaan besar antara Z50 dan Z50 II ada di bagian otak kamera, yaitu prosesor. Z50 II dibekali EXPEED 7, prosesor yang jauh lebih cepat dibandingkan EXPEED 6 di Z50. Dengan prosesor baru ini, performa autofocus meningkat drastis. Kamera ini mendukung pelacakan 3D (3D Tracking) yang sangat responsif.
Ketika saya mencoba fitur ini, fokus pada subjek seperti hewan peliharaan dan mobil bergerak terasa sangat akurat. Bahkan, Z50 II mampu mendeteksi subjek yang kompleks seperti kereta api atau pesawat terbang. Ini membuatnya cocok untuk berbagai kebutuhan fotografi, mulai dari aksi cepat hingga potret biasa.
Layar Sentuh dan Jendela Bidik yang Lebih Terang
Satu hal yang saya rasakan sebagai peningkatan signifikan adalah mekanisme layar sentuh vari-angle 3.2 inci. Kalau di Z50 layarnya hanya bisa dilipat ke bawah, Z50 II lebih fleksibel karena bisa diputar ke segala arah. Ini bikin proses vlog atau selfie jadi lebih nyaman.
Jendela bidik juga nggak kalah keren. Tingkat kecerahannya meningkat dua kali lipat dibanding Z50, mencapai 1000 nits. Jadi, saat saya menggunakannya di siang hari yang cerah, tampilan tetap jelas tanpa perlu memicingkan mata.
Kecepatan Jepretan dan Kemampuan Video yang Mengagumkan
Bicara soal kecepatan, Nikon Z50 II bisa memotret hingga 11 fps dengan shutter mekanikal, dan hingga 30 fps dengan shutter elektronik. Ini adalah angka yang cukup mengesankan untuk kamera di kelasnya.
Di sisi video, Z50 II membawa peningkatan besar. Kamu bisa merekam video 4K hingga 60p yang oversampled dari resolusi 5.6K. Hasilnya? Detail video sangat tajam! Ada juga mode Product Review yang memudahkan kreator konten untuk menampilkan produk dengan cepat tanpa kehilangan fokus.
Kekurangan yang Masih Perlu Diperbaiki
Meski punya banyak kelebihan, Z50 II belum mendukung stabilisasi 5-axis di bodi kamera. Sebagai gantinya, kamu hanya bisa mengandalkan stabilisasi digital.
Bagi kamu yang sering merekam video sambil berjalan, ini mungkin sedikit mengecewakan. Namun, hasilnya masih cukup stabil jika dikombinasikan dengan lensa VR (Vibration Reduction).
Harga Nikon Z50 II
Setelah mencari informasi terbaru, Nikon Z50 II saat ini dibanderol dengan harga sekitar Rp14 juta untuk bodi saja. Jika kamu menginginkan paket dengan lensa Nikkor Z 16-50mm f/3.5-5.6 VR, harganya sekitar Rp16,5 juta.
Untuk kamu yang butuh dua lensa, paket dengan tambahan lensa Nikkor Z 50-250mm f/4.5-6.3 VR dihargai sekitar Rp20,5 juta.
Baca Juga: Ini 5 Rekomendasi Tripod HP Terbaik 2024 Buat Ngonten
Kesimpulan
Nikon Z50 II adalah bukti bahwa Nikon serius menyasar kreator pemula dengan fitur-fitur modern tanpa melupakan user experience. Tombol Picture Control dan prosesor EXPEED 7 menjadi daya tarik utama, sementara kemampuan autofocus dan video membuatnya layak bersaing di pasar.
Kesimpulan saya, kalau kamu baru mulai mendalami fotografi atau videografi, Z50 II ini ladalah investasi yang sangat menjanjikan. Meski ada beberapa kekurangan, seperti stabilisasi yang belum maksimal, kamera ini tetap mampu memberikan pengalaman memotret yang luar biasa.